Minggu, 24 April 2016

KURIKULUM

1. Kalender Pendidikan :
      Libur Semester1 - 25 Jul 2015
      Libur Nasional16 Juli 2015
      Libur Nasional17 - 18 Jul 2015
      Libur Nasional20 - 21 Jul 2015
      Kegiatan Awal Sekolah26 - 29 Jul 2015
      Libur Nasional17 Agustus 2015
      Libur Nasional24 September 2015
      Ulangan Tengah Semester5 - 10 Okt 2015
      Libur Nasional14 Oktober 2015
      Ulangan Semester7 - 12 Des 2015
      Penerimaan Rapor19 Desember 2015
      Libur Semester21 Des 2015 - 2 Jan 2016
      Libur Nasional24 Desember 2015
      Libur Nasional25 Desember 2015
      Libur Nasional1 Januari 2016
      Libur Nasional8 Februari 2016
      UN Perbaikan22 Feb 2016 - 5 Mar 2016
      Ulangan Tengah Semester29 Feb 2016 - 5 Mar 2016
      Libur Nasional9 Maret 2016
      Libur Nasional25 Maret 2016
      UN SMA4 - 6 Apr 2016
      UN SMA Susulan11 - 13 Apr 2016
      Libur Nasional1 Mei 2016
      Libur Nasional5 Mei 2016
      Libur Nasional6 Mei 2016
      Pengumuman Hasil UN SMA7 Mei 2016
      UN SMP9 - 12 Mei 2016
      UN SMP Susulan16 - 19 Mei 2016
      Libur Nasional22 Mei 2016
      Ulangan Semester30 Mei - 4 Jun 2016
      Libur Ramadhan6 - 8 Jun 2016
      Pengumuman Hasil UN SMP11 Juni 2016
      Penerimaan Rapor18 Juni 2016
      Libur Semester20 - 30 Jun 2016


2.  Jadwal Ujian Sekolah SMPN 5 Pasarkemis
 
NO HARI/TANGGAL JAM KE WAKTU MATA PELAJARAN
1 Senin, 25 April 2016 1 07.30 - 09.30 Bahasa Indonesia
2 09.45 - 11.45 Pendidikan Agama
2 Selasa, 26 April 2016 1 07.30 - 09.30 Matematika
2 09.45 - 11.45 PKN
3 Rabu, 27 April 2016 1 07.30 - 09.30 Bahasa Inggris
2 09.45 - 11.45 IPS
4 Kamis, 28 April 2016 1 07.30 - 09.30 IPA
2 09.45 - 11.45 TIKOM








PROFIL PERSONIL SMPN 5 PASARKEMIS



1. Kepala Sekolah    

  

  Nama                                    :  H.MAKSUM, M.Pd
  NIP                                       :  196404191986031010
  Mengajar Mata Pelajaran      :  
  Tempat Tanggal Lahir             :   
  Alamat                                  :  


2. Wakil Kepala Sekolah



Nama                                     :  ADITIAWARMAN, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir              :  Pasilihan(Padang), 16 Mei 1965
Mengajar Mata Pelajaran       :  Matematika
Alamat                                   :  Bumi Indah – Pasarkemis


3.  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (PKS Kesiswaan)


Nama                                     :  SOENARDJO, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir              :  Klaten, 3 April 1971
Mengajar Mata Pelajaran         :  Matematika
Alamat                                   :  Villa Tangerang Regensi Gelam Jaya


4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana (PKS Sarpras)


Nama                                     :  SUHARYONO, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir              :  Sleman, 10 Oktober 1971
Mengajar Mata Pelajaran       :  Penjaskes
Alamat                                   :  Perumahan Keroncon Permai

6. Guru Bidang Studi                  :


Selasa, 19 April 2016

MEMPERINGATI HARI KARTINI 21 APRIL

Tanggal 21 April salah satu tanggal yang bersejarah bagi negara Indonesia.Yang mana tanggal tersebut adalah tanggal lahir R.A Kartini yaitu salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. 
Beliau lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Kartini lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di depan namanya, gelar itu sendiri (Raden Ajeng) dipergunakan oleh Kartini sebelum ia menikah, jika sudah menikah maka gelar kebangsawanan yang dipergunakan adalah R.A (Raden Ayu) menurut tradisi Jawa.
Untuk mengenang jasa-jasa nya, setiap tanggal 21 April warga Indonesia merayakan/memperingati hari Kartini dengan berbagai cara. SMPN 5 Pasarkemis ikut memeriahkan Hari Kartini.
Tidak seperti tahun sebelumnya, peringatan harin kartini tahun ini tidak diawali dengan upacara pengibaran bendera yang petugasnya adalah guru-guru wanita. Namun langsung ke rangkaian acara selanjutnya yaitu perlombaan untuk siswa-siswi. Ada 5 mata lomba yang dikompetisikan :
1. Lomba Kebersihan &  Merias kelas
2. Lomba fashion show (adat jawa)
3. Lomba makanan tradisional
4. Lomba Tumpeng 
5. Lomba Pidato tentang Kartini
Peserta lomba terdiri dari siswa kelas 7 dan 8. Siswa Kelas 9 hanya mengikuti lomba kebersihan kelas.tidak semua mata lomba diikutsertakan oleh siswa kelsa 9, karena harus konsentrasi untuk Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Tanggal 25 April siswa kelas 9 akan melaksanakan Ujian Sekolah.
Untuk itu, mereka tidak diperkenankan mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Panitia. 
Setiap kelas (Kelas 7 & 8) harus mengirimkan perwakilan kelasnya untuk mengikuti perlombaan.
Pemenang atau juara lomba diumumkan di hari yang sama/selang beberapa jam setelah lomba selesai dan Dewan Juri menghitung/menjumlahkan nilai peserta. Juri memilih 3 terbaik dari setiap mata lomba. Berikut juara-juara lomba :

1. Lomba Kebersihan &  Merias kelas  :
    Juara 1 : kelas 8.7
    Juara 2 : kelas 7.1 & kelas 9.1
    Juara 3 : kelas 8.5
2. Lomba Fashion Show (adat jawa)  :
    Juara 1 : kelas 8.8 ( Rana )
    Juara 2 : kelas 8.9 ( Anisa Rizki )
    Juara 3 : kelas 7.8 ( Julia )

 
3. Lomba Makanan Tradisional  :
    Juara 1 : kelas 8.6
    Juara 2 : kelas 8.4
    Juara 3 : kelas 8.1
4. Lomba Pidato tema Kartini  :
    Juara 1 : kelas 8.2
    Juara 2 : kelas 8.8
    Juara 3 : kelas kelas 8.7

 
5. Lomba Tumpeng  :
    Juara 1 : kelas 7.1
    Juara 2 : kelas 7.8
    Juara 3 : kelas 7.3

meskipun pengumuman pemenang diumumkan pada hari kamis/beberapa jam setelah lomba selesai, namun haadiah dibagikan pada hari Jumat, 22 April 2016. Hal ini dikarenakan karna sudah banyak siswa kembali ke rumah masing-masing.



SEJARAH KARTINI

Biografi R.A Kartini. Tokoh wanita satu ini sangat terkenal di Indonesia. Dialah Raden Ajeng Kartini atau dikenal sebagai R.A Kartini, beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini, beliau lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Kartini lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di depan namanya, gelar itu sendiri (Raden Ajeng) dipergunakan oleh Kartini sebelum ia menikah, jika sudah menikah maka gelar kebangsawanan yang dipergunakan adalah R.A (Raden Ayu) menurut tradisi Jawa. 

Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai bupati jepara, beliau ini merupakan kakek dari R.A Kartini. Ayahnya R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini dilahirkan.

Ibu kartini yang bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.

Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.
R.A Kartini Bersama Saudara-Saudaranya
R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan.

Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.

Pemikiran-Pemikiran R.A Kartini Tentang Emansipasi Wanita
Meskipun berada di rumah, R.A Kartini aktif dalam melakukan korespondensi atau surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah kemudian, Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku yang ia baca.

Hingga kemudian ia mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan pribumi sebab dalam pikirannya kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu.

R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.
...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini)."
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan, R.A Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi.

Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya, seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.

Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi wanita pribumi dimana ia melihat contoh kebudayaan jawa yang ketika itu lebih banyak menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Ia juga mengungkapkan dalam tulisannya bahwa ada banyak kendala yang dihadapi perempuan pribumi khususnya di Jawa agar bisa lebih maju.

Kartini menuliskan penderitaan perempuan di jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntuk ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.

Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme.

Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

Teman wanita Belanda nya Rosa Abendanon, dan Estelle "Stella" Zeehandelaar juga mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini. Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.

Hingga pada akhirnya, ia tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia atau pun kuliah di negeri Belanda meskipun ketika itu ia menerima beasiswa untuk belajar kesana sebab pada tahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun, ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan dan juga bupati di Rembang yang telah memiliki tiga orang istri.

Meskipun begitu, suami R.A Kartini memahami apa yang menjadi keinginan R.A KArtini sehingga ia kemudian diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama yang kemudian berdiri di sebelah kantor pemerintahan Kabupaten Rembang yang kemudian sekarang dikenal sebagai Gedung Pramuka.

Pernikahan R.A Kartini Hingga Wafatnya
Dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904, Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang pertama, R.A Kartini kemudian wafat pada tanggal 17 September 1904 di usianya yang masih sangat muda yaitu 24 tahun. Beliau kemudian dikebumikan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.

Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama "Sekolah Kartini" untuk menghormati jasa-jasanya. Yayasan Kartini ini keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis di era kolonial Belanda.

Terbitnya Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Sepeninggal R.A Kartini, kemudian seorang pria belanda bernama J.H. Abendanon mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh R.A Kartini ketika ia aktif melakukan korespondensi dengan teman-temannya yang berada di Eropa ketika itu.

Dari situ kemudian disusunlah buku yang awalnya berjudul 'Door Duisternis tot Licht' yang kemudian diterjemahkan dengan judul Dari Kegelapan Menuju Cahaya yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang ditulis oleh Kartini.

Pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh Kartini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat ketika itu terutama kaum Belanda sebab yang menulis surat-surat tersebut adalah wanita pribumi.

Pemikirannya banyak mengubah pola pikir masyarakat belanda terhadap wanita pribumi ketika itu. Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti W.R Soepratman yang kemudian menbuat lagu yang berjudul 'Ibu Kita Kartini'.

Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni pada tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang ini.

Munculnya Perdebatan Surat-Surat Yang Ditulis Oleh Kartini.
Banyak perdebatan serta kontrovesi mengenai surat-surat yang ditulis oleh Kartini,  sebab hingga saat ini sebagian besar naskah asli surat Kartini tak diketahui keberadaannya. jejak keturunan J.H. Abendanon pun sulit untuk dilacak oleh Pemerintah Belanda. Banyak kalangan yang meragukan kebenaran dari surat-surat Kartini.

Ada yang menduga bahwa J.H. Abendanon, melakukan rekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini didasarkan pada buku Kartini yang terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda ketika itu, dimana J.H Abendanon sendiri termasuk yang memiliki kepentingan dan mendukung pelaksanaan politik etis.

Selain itu penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga banyak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya bersama dengan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih, sebab masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat perjuangannya dengan Kartini seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan lain-lain. Menurut sebagian kalangan, wilayah perjuangan Kartini itu hanya di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah kolonial.

Buku-Buku R.A Kartini
  • Habis Gelap Terbitlah Terang
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
  • Panggil Aku Kartini Saja
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
  • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Rabu, 06 April 2016

LOKASI & GEDUNG SMPN 5 PASARKEMIS






 PLANK SMPN 5 PASARKEMIS








ARTI LOGO SMPN 5 PASARKEMIS



  





Arti lambang dan warna yang terlukis dalam bentuk LOGO SMPN 5 Pasarkemis tersebut adalah sebagai berikut :
1.            Bingkai persegilima, melambangkan aktivitas dan pemikiran warga SMPN 5 Pasarkemis Kabupaten Tangerang selalu berdasarkan Pancasila.
2.            Bintang melambangkan bahwa seluruh warga SMPN 5 Pasarkemis memiliki jiwa keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengedepankan pembentukan Akhlak mulia dan berbudi luhur.
3.            Buku Terbuka, melambangkan kewajiban untuk terus belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.            Tiga Lingkaran melambangkan persatuan, kekeluargaan, dan kerjasama yang kokoh.
5.            Sayap yang membentang, melambangkan semangat warga SMPN 5 Pasarkemis yang selalu bekerja keras dan tidak mudah putus asa untuk meraih keinginan dan cita – cita.
6.            Tulisan SMP Negeri 5 Pasarkemis melambangkan identitas dari sekolah.
7.            Warna Dasar Hijau, melambangkan selalu berusaha menciptakan lingkungan sekolah yang ASRI ( Aman, Sejuk, Rindang dan Indah )


Logo SMPN 5 Pasarkemis mengandung makna :
Bahwa SMP Negeri 5 Pasarkemis merupakan salah satu wadah untuk pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang berdasarkan pancasila, bekerja keras, dan kerjasama yang kokoh untuk meraih cita – cita serta selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang ASRI ( Aman, Sejuk, Rindang dan Indah ).


INFORMASI PENGAMBILAN IJAZAH TAHUN 2020